Info LifeStyle - Sesuai kutipan dari Dr Phil Ahli psikolog yang sering menjadi pembicara dalam acara talkshow Oprah, Pria memang mempunyai gen alami yang bisa menimbulkan perasaan untuk berselingkuh. Berikut ini ada beberapa Faktor pria yang suka selingkuh.
Faktor Genetik
1. Gen Vasopresin
Para ilmuwan menemukan adanya gen reseptor vasopresin dalam tubuh pria. Gen ini memang sudah dijuluki sebagai 'gen penipu'. Pria yang memiliki gen reseptor vasopresin yang berbentuk panjang, cenderung tidak suka berselingkuh. Sedangkan pria playboy, memiliki gen yang lebih pendek.
2. Hormon Oksitosin
Oksitosin adalah hormon yang menyebabkan timbulnya perasaan percaya, bahagia dan saling membutuhkan antar pasangan. Hubungan yang kuat tercipta atas hormon ini, pria dengan oksitosin rendah cenderung akan melakukan perselingkuhan dikarenakan ia tidak memiliki ikatan emosional. Pada akhirnya, hal itu berdampak pada retaknya hubungan.
Faktor Fisiologis
1. Bandingkan panjang jari manis dan telunjuk: Panjang jari manis pria menandakan tingkat hormon testosteron yang dimilikinya. Jika jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuk, maka berarti hormon testosteron di dalam tubuhnya jauh lebih besar. Bisa dikatakan, pasangan cenderung memiliki hobi berselingkuh.
2. Simetri wajah dan ukuran rahang: Pria yang memiliki bentuk wajah sisi kanan dan kiri serupa berarti ia punya wajah yang simetris. Genetik yang terbentuk di tubuhnya mendekati sempurna. Itu menandakan bahwa semain banyak pula wanita yang ingin mendekati pria berwajah 'sempurna' itu.
3. Ukuran penis: Mungkin hal ini agak sulit untuk mencari tahu, terutama bagi Anda yang belum menikah. Namun perlu diketahui bahwa pria dengan ukuran penis yang proporsional memiliki peluang lebih besar untuk berselingkuh.
4. Cedera otak: Pria yang pernah mengalami gegar otak dalam sejarah penyakitnya atau cedera di bagian kepala saat bermain bola, cenderung tidak dapat menghentikan perilaku impulsif, seperti berselingkuh. Begitu juga dengan pria yang memiliki gangguan ADD atau bipolar.
Faktor Lingkungan
selain beberapa faktor di atas, faktor lingkungan juga memberikan pengaruh kepada kecenderungan seseorang untuk berselingkuh. Hal itu, bisa disebabkan oleh kisah masa lalu hubungan rumah tangga orang tua. Apa yang terjadi di masa lalu biasanya akan sedikit banyak berpengaruh terhadap perkembangan masa depan seseorang. Jika seorang ayah berselingkuh maka perilaku tersebut pun bukan tidak mungkin akan diikuti oleh si anak.
Selain itu, kurangnya tingkat intensitas seksual dalam hubungan suami istri, seperti tidak adanya perhatian dan kasih sayang, tidak dikaruniai keturunan, stres bekerja serta jarang menghabiskan waktu bersama keluarga juga berperngaruh terhadap keutuhan rumah tangga. Sebuah hubungan yang diawali dengan perselingkuhan biasanya akan berakhir karena selingkuh juga.
Para ilmuwan menemukan adanya gen reseptor vasopresin dalam tubuh pria. Gen ini memang sudah dijuluki sebagai 'gen penipu'. Pria yang memiliki gen reseptor vasopresin yang berbentuk panjang, cenderung tidak suka berselingkuh. Sedangkan pria playboy, memiliki gen yang lebih pendek.
2. Hormon Oksitosin
Oksitosin adalah hormon yang menyebabkan timbulnya perasaan percaya, bahagia dan saling membutuhkan antar pasangan. Hubungan yang kuat tercipta atas hormon ini, pria dengan oksitosin rendah cenderung akan melakukan perselingkuhan dikarenakan ia tidak memiliki ikatan emosional. Pada akhirnya, hal itu berdampak pada retaknya hubungan.
Faktor Fisiologis
1. Bandingkan panjang jari manis dan telunjuk: Panjang jari manis pria menandakan tingkat hormon testosteron yang dimilikinya. Jika jari manisnya lebih panjang dari jari telunjuk, maka berarti hormon testosteron di dalam tubuhnya jauh lebih besar. Bisa dikatakan, pasangan cenderung memiliki hobi berselingkuh.
2. Simetri wajah dan ukuran rahang: Pria yang memiliki bentuk wajah sisi kanan dan kiri serupa berarti ia punya wajah yang simetris. Genetik yang terbentuk di tubuhnya mendekati sempurna. Itu menandakan bahwa semain banyak pula wanita yang ingin mendekati pria berwajah 'sempurna' itu.
3. Ukuran penis: Mungkin hal ini agak sulit untuk mencari tahu, terutama bagi Anda yang belum menikah. Namun perlu diketahui bahwa pria dengan ukuran penis yang proporsional memiliki peluang lebih besar untuk berselingkuh.
4. Cedera otak: Pria yang pernah mengalami gegar otak dalam sejarah penyakitnya atau cedera di bagian kepala saat bermain bola, cenderung tidak dapat menghentikan perilaku impulsif, seperti berselingkuh. Begitu juga dengan pria yang memiliki gangguan ADD atau bipolar.
Faktor Lingkungan
selain beberapa faktor di atas, faktor lingkungan juga memberikan pengaruh kepada kecenderungan seseorang untuk berselingkuh. Hal itu, bisa disebabkan oleh kisah masa lalu hubungan rumah tangga orang tua. Apa yang terjadi di masa lalu biasanya akan sedikit banyak berpengaruh terhadap perkembangan masa depan seseorang. Jika seorang ayah berselingkuh maka perilaku tersebut pun bukan tidak mungkin akan diikuti oleh si anak.
Selain itu, kurangnya tingkat intensitas seksual dalam hubungan suami istri, seperti tidak adanya perhatian dan kasih sayang, tidak dikaruniai keturunan, stres bekerja serta jarang menghabiskan waktu bersama keluarga juga berperngaruh terhadap keutuhan rumah tangga. Sebuah hubungan yang diawali dengan perselingkuhan biasanya akan berakhir karena selingkuh juga.
1 komentar:
infonya menarik gan, semoga menambah wawasan untuk kita yang membacanya.
biar sedikit fresh, mampir gan..
========================
cethar-membahenol.blogspot.com
========================
Posting Komentar